Sabtu, 12 Oktober 2019

Keluarga Warga Muhammadiyah



  
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat   Allah bagi umat manusia sepanjang masa. Agama Islam, yakni agama Islam yang dibawah oleh   Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang   tercantum adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih berupa perintah-perintah, larangan-   larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.

AAktif Shalat Berjamaah
Diantara aktifitas keluarga Muhammadiyah yang dicita-citakan adalah aktif menjalankan shalat. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga menjadi pioritas utama. Terlebih bila dikerjakan dengan berjamaah itu?
 Shalat berjamaah paling sedikit dikerjakan secara bersama-sama. Shalat berjamaah paling sedikit dikerjakan oleh dua orang yaitu terdiri satu orang imam dan satu orang makmum. Imam adalah orang yang memimpin dalam shalat berjamaah, sedangkan makmum adalah orang yang mengikuti shalat berjamaah di belakang imam. Kebalikanya adalah shalat munfarid artinya shalat yang dikerjakan secatra sendirian, tidak ada imam dan tidak ada makmum.
Mengerjakan shalat dengan berjamaah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Shalat dengan berjamaah adalah lebih baik dari pada sendiri. Kelebihan shalat berjamaah dengan shalat sendirian adalah dua puluh tujuh derajat. Hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :  
“Sholat jamaah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebnyak dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari No. 609 dan Muslim No.1038 Dari Ibnu Umar)
Shalat berjamaah juga dianjurkan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 102 sebagai berikut:
وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ ۗ فَاِذَا سَجَدُوْا فَلْيَكُوْنُوْا مِنْ وَّرَاۤىِٕكُمْۖ وَلْتَأْتِ طَاۤىِٕفَةٌ اُخْرٰى لَمْ يُصَلُّوْا فَلْيُصَلُّوْا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوْا حِذْرَهُمْ وَاَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ اَسْلِحَتِكُمْ وَاَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّاحِدَةً ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَانَ بِكُمْ اَذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَنْ تَضَعُوْٓا اَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا 
wa iżā kunta fīhim fa aqamta lahumuṣ-ṣalāta faltaqum ṭā`ifatum min-hum ma'aka   walya`khużū asliḥatahum, fa iżā sajadụ falyakụnụ miw warā`ikum walta`ti ṭā`ifatun ukhrā lam yuṣallụ falyuṣallụ ma'aka walya`khużụ ḥiżrahum wa asliḥatahum, waddallażīna kafarụ lau tagfulụna 'an asliḥatikum wa amti'atikum fa yamīlụna 'alaikum mailataw wāḥidah, wa lā junāḥa 'alaikum ing kāna bikum ażam mim maṭarin au kuntum marḍā an taḍa'ū asliḥatakum, wa khużụ ḥiżrakum, innallāha a'adda lil-kāfirīna 'ażābam muhīnā
Artinya: Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang lain yang belum salat, lalu mereka salat denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka. Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu sekaligus. Dan tidak mengapa kamu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh, Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
Oleh karena itu, marilah kita berbondong-bondong meramaikan masjid, langgar, mushola disekitar kita untuk mengerjakan shalat berjamaah. Banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh apabila kita mengerjakan sholat berjamaah, diantaranya:
1.      Mendapatkan pahalayang berlipat dari Allah SWT yaitu 27 kali lipat dibandingkan dengan sholat sendiri.
2.      Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW
3.      Dapat menjalin silaturahim
4.      Memupuk rasa setia kawan
5.      Melatih untuk taat kepada pemimpin
6.      Melatih untuk mau bekerja sama dan saling menghormati

      B. Membaca Al-Qur’an
Siapakah yang setiap hari membaca Al-Quran? Alhamdulillah, semua sudah rajin membaca Al-Qur’an. Kalian tahu betapa pentingnya membaca Al-Quran? Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hri kiamat sebagai penolong bagi orang-orang yang gemar membacanya.’’ (HR. Muslim).
      Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Kitab suci yang paling lengkap dan sempurna. Al-Qur’an merupan mukjizat terbesar dari Nabi Muhammad SAW yang sampai sekarang masih ada. Sebagai kitab suci, Al-Qur’an hendaknya selalu kita baca dan amalkan. MembacaAl-Qur’an merupakan ibadah, maka hendaknya kita membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari. Selain dapat mempelajar bacaan juga akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah Al-Qur’an), maka ia akan memperoleh kebaikan, sedangkan satu kebaikan benilai sepiluh lipat. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi Alif itu satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Agar mendapatkan pahala, perlu diprhatikan adab (sopan santun) ketika membaca Al-Qur’an, yaitu :
1.  Badan dan pakaian harus bersih dan suci
2.  Pada tempat yang  baik dan bersih
3. Membacanya dengan bacaan yang benar
4. Mengawali mebaca ta’awaudz
5.  Membawa Al-Quran menggunakan tangan kanan
6.  Mengakhiri dengan membaca bacaan tasdiq

      C. Aktif Kegiatan Keislaman
    Islam sangat menjunjung tinggi orang yang memiliki ilmu. Bahkan Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Janji Allah itu dijelaskan dalam QS. Al-Mujadilah (58) ayat 11 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Berdasarkan ayat diatas, siswa Muhammadiyah harus memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. Dengan ilmu tersebut diharapakan dapat memperoleh derajat yang lebih tinggi. Tidak kalah pentingnya ilmu yang dimiliki senantiasa harus memberikan manfaat bagi orang lain, persyarikatan Muhammadiyah, bangsa dan negara. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengikuti kegiatan keislaman baik yang diselenggarakan adi sekolah, dimasyarakat, maupun di persyarikatan.
Contoh kegiatan keislaman yang biasanya dilaksanakan disolah Muhammadiyah antara lain:
1.Kegiatan sholat dhuha, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat jum’at secara rutin.
2. Tadarus Al-Qur’an
3. Peringatan hari Islam 
4. Pesantren ramadhan
5.  Kultum
6. Bakti sosial
7.  Zakat
8.Qurban dan seterusnya
Ayo,... kegiatan manakah yang sudah pernah kalian ikuti?

       D. Adil
Kata adil sering kita dengar dari mulut orang lain atau bahkan munkin kita pernah mengucapkan sendiri seperti “Wah, ngak adil dong namanya”. Memang benar bahwa adil termasuk salah satu sifat terpuji yang haruds kita miliki.
Adil adalah meletakkan sesuatu pada tempat yang sebenarnua, atau memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya. Misalnya anak yang badanya kecil diberikan baju dengan ukuran kecil.
      Keadilan dalam keluarga harus ditegakkan untuk menghilangkan rasa iri hati yang bisa menimbulkan ketidaktentraman didalam keluarga. Maka pemimpin keluarga, bapak atu ibu harus bener-bener menegakkan keadilan, sehingga keluarga menjadi tentram, sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah (5) :8) :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
innallāha ya`muru bil-'adli wal-iḥsāni wa ītā`i żil-qurbā wa yan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkari wal-bagyi ya'iẓukum la'allakum tażakkarụn
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.(QS. An-Nahl (16)90).

1. Berlaku adil kepada Allah Swt
Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita adalah menyembahnya. Ini bisa kita lakukan dengan menjalankan segla perintaha-aanya, dan menjauhi segala larangan-Nya.

          2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada tempat yang baik dan jugatempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani dan rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri seperti mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.

   3. Berlaku adil kepada orang lain
Berlaku adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya. Berprilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci sesuai dengan Q.S.. Al-Maidah ayat 8.
وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn.
Artinya : Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang lain dengan berlebihan ( tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak mengejek dan menghina karena kita pasti juga tidak mau bila diejek atau dihina oleh orang lain.

  4. Berlaku adil kepada makhlik hidup yang lain (hewan dan tumbuhan serta lingkungan)
Maksudnya dari berlaku adil kepada makhlik hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan adalah kita harus menyayangi dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung, kelinci, kucing atau yang lainya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makanan dan minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
        Perilaku adil adalah perilku yang terpuji,oleh karena itu kita hendaknya kita dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menjalankan segala perintah yang dilarang oleh Allah Swt, memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya , selalu menghargai dan menghormati orang lain, tanpa membeda-bedakan, memberikan hak-hak orang lain, misal : menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya, tidak  menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan. narkoba dan lain sebagainya,  tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dan lain-lain, serta selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak lingkungan sekitar.
E. Hidup Sederhana
Sederhana termasuk prilaku yang sangat terpuji. Sederhana artinya hidup secukupnya, tidak berlebih-lebihan, baik dalam berbelanja, bersikap, berhias dan sebagainya. Sifat demikian sangat dianjurkan dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kecemburuan dalam bermasyarakat. Lawan katanya adalah boros. Sederhana berarti tidak boros dan tidak kikir. Boros   adalah menggunakan sesuatu secara berlebihan dan kurang bermanfaat. Allah tidak menyukai sifat pemboros, sebab sifat pemboros sebenarnya sifat syetan.
Sedangkan kikir adalah menggunakan sesuatu dengan pelit. Pelit artinya kukuh memegang miliknya, sehingga tidak mau mengeluarkannya untuk orang lain atau kepentingan lainnya. Kikir juga termasuk sisfat yang tidak terpuji dan tidak disenangi oleh Allah Swt.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā
Artinya: Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar. (QS.. Al- Furqan (25):67
Islam tidak melarang pemeluknya untuk menikmati kenikmatandan keindahan dunia, akan tetapi hendaknya tidak berlebihan, karena akan menimbulkan kesombongan. Oranng berprilaku sederhana tidak suka berlebih-lebihan. Dia selalu menyisihkan uangnya untuk ditabung. Dia tidak suka jajandan membeli barang-barang secara berlebihan. Ketika membeli sesuatu pun hanya akan membeli sesuatu yang bermanfaat. Orang yang sederhanagemar manabung dan bersedekah. Oleh karena itu semua orang menyukainya. Itulah manfaat kita berprilaku sederhana. Orang orang yang berprilaku sederhana akandisukai Allah, disukai banyak orang dan hidupnya menjadi tentram.
Oleh karena itu, coba biasakan berprilaku sederhana dalam keseharian kita. Biasakan untuk menyisikan uang saku. Belilah barang-barang yang bermanfaat sesuai kebutuhan. Tumbuhksns perilaku gemar menabung dan bersedekah.
     F. Menjauhi Riya dan sombong
Riya dan sombong adalah sifat yang tercela. Riya adalah melakukan peribabadatan kepada Allah karena ingindilihat dan dipuji orang lain. Riya(pamer) dalam masalah beribadah termasukperbuatan syirik yang wajib dijauhi. Oleh karena itulah Allah melarang sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an :
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
fa wailul lil-muṣallīn
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
allażīna hum yurā`ụn
yang berbuat ria
(QS. AL-Maun (107) :4,5,6)

Sedangakan sombong ialah membesarkan atau membanggakan diri dan menggangap remeh orang lain. Sifat seperti ini juga sangat dibenci oleh Allah swt, dan dialarang sebagaiman adisebutkan dalam Al-Qur’an :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
wa lā tuṣa''ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụr
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Luqman (31): 18)
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا
wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā
Artinya: Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. (QS. Al-Isra’ (17) : 37)
     G.  Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Siapa yang telah mengantar kalian berangkat ke sekolah setiap hari? Adakah yang diantar oleh ayah dan ibunya? Tentu banyak diantara kita yang saat pergi kesolah diantar oleh ayah dan ibunya atau salah satu dari keduanya. Itulah orang tua kita.
Ayah dan ibu adalah orang yang paling banyak kebaikamnya kepada anak. Ibu telah mengandung kita paling tidak selama sembilan bulan, kemudian melahirkan dengan susah, menyusui selma kurang lebih dua tahun. Sesudah itu ayah dan ibu masih harus mengasuh dan mendidik kita dan seterusnya. Mereka sangat menyayangi anak-anaknya dengan ikhlas tanpa mengharap balasan.
Oleh karena itu hendaknya kita menjadi anak yang berbakti. Berbakti artinya berbuat dan bergaul secara baik. Kita wajib berbuat baik kepada ayah dan ibu kita sebagaimana difirmankan oleh Allah swt :
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā
Artinya: Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. An-Nisa (4) :36
Di antara cara berbuat baik terhadap ayah dan ibu adalah dengan menyayangi dan mematuhi perintahnya. Ketika hendak pergi kita harus berpamitan dengan salam dan cium tangan. Setiap memberi pemberian, dengan gembira kita ucapkan terima kasih. Kita tidak boleh berkata kasar, membentak, apalagi sampai menyakiti hati ayah dan ibu. Kita hendaknya juga selalu membantu pekerjaan rumah, sebisa kita. Misalnya menyapu lantai, mencuci piring, menyiram tanaman, merapikan temapat tidur sendiri, merapikan tempat mainan yang selesai dipakai, menjaga adik dan seterusnya.
Oh iya, belajar yang rajin juga termasuk berbuat baik terhadap ayah dan ibu lho. Jangan lupa untuk berkata jujur dan sopan. Doakan juga ayah dan ibu kita setiap selesai shalat, dengan doa untuk kepada orang tua yang berbunyi :
Latinnya :

ALLAAHUMMAGHFIRLII WALI WAALIDAYYA WARHAM HUMMA KAMAA RABBAYAANII SHAGHIIRAA.
Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil ".
Berbuat baik terhadap ibu bapak termasuk salah satu perbuatab yang paling dicintai Allah swt sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw ketika ditanya tentang perbuatan apa yang paling dicintai Allah, beliau pun mengatakan yang artinya : “Shalat tepat pada waktunya, kemudian apalagi? Rasul berkata : berbuat baik kepada ibu dan bapak, kemudian apalagi? Rasul berkata : jihad membela agama Allah”. (Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, IV:31, dan Abdullah).
Kita tentu juga akan merasa sangat sedih ketika ayah dan ibu kita tiba-tiba jatuh sakit. Maka dari itu, karena biasanya kita dibantu ayh dan ibu, maka ketika mereka sakit kita harus bergantian merawat mereka. Kita doakan mereka agar segera sembuh. Kita bantu menggantikan menyelesaikan pekerjaan orang tua kita sesuai kemampuan kita.
       Sebagai orang tua kedua kita adalah bapak dan ibu guru disekolah. Sudah sepantasnyalah seorang siswa juga mengormati dan patuh kepada ibu bapak guru disekolah. Di sekolah, guru bertugas selayaknya orang tua kita. Guru yang memberi ilmu pengetahuan dan juga keteladanan. Menhormati guru dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya berkata sopan, taat dan patuh terhadap nasihatnya, memperhatikan saat perjalanan, mengucap salam ketika bertemu dan berpisah, meminta izin bila akan keluar kelas, mengerjakan tugas yang diberikan dan lain sebagainya.
       Mulai sekarang, mari kita berusaha untuk selalu berbuat baik terhadap ayah dan ibukita juga guru-guru kita di sekolah. Jangan pernah menyakiti hati dan perasaannya. Jaga dan sayang mereka seperti halnya mereka menjaga dan menyayagi kita sewaktu masih kecil. Itulah ciri-ciri anak yang shaleh dan shalehah. Anak yang selalu berbakti terhadap ayah dan ibunya. Maukah kalian menjadi anak yang shaleh dan shalehah? Tentu saja mau buakn. Coba kalian peraktekkan di rumah ya!

       H. Mencintai yang lebih muda
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari bergaul dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari baik dengan orang yang lebih muda, sebya bahkan dengan yang lebih tua.
Pergaulan dalam keluarga harus selalu dijaga sebaik-baiknya, dengan cara saling menghormati, saling menghargai dan saling menyayangi. Yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua juga harus menghargai dan menyayangi yang lebih muda. Tidak boleh saling mengejek atau menghina.
Orang yang lebih muda adalah lebih muda usianya dari kita. Contohnya adalah adik sekandung dan adik sekelas. Berbuat baik terhadap yang lebih muda termasuk akhlak mulia dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. 
 Bagaimana cara bergaul dengan yang lebih muda? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan ketika bergaul dengan yang lebih muda usianya dari pada kita, yaitu :
1.      Sayangi dan jaga mereka dengan ikhlas
2.      Suka memberi contoh atau teladan yang baik
3.      Memberikan nasihat yang berguana
4.      Bersikap lemah lembut dan rendah hati / tidak sombong
5.      Mengingatkan bila mereka melakukan kesalahan
6.      Memaafkan segala kesalahan mereka dengan ikhlas dan
7.      Berbuat adil, tidak curang










Tidak ada komentar:

Posting Komentar