Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa. Agama Islam, yakni agama Islam yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih berupa perintah-perintah, larangan- larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.
A. Aktif Shalat Berjamaah
Diantara
aktifitas keluarga Muhammadiyah yang dicita-citakan adalah aktif menjalankan
shalat. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga menjadi pioritas utama.
Terlebih bila dikerjakan dengan berjamaah itu?
Shalat berjamaah paling sedikit dikerjakan
secara bersama-sama. Shalat berjamaah paling sedikit dikerjakan oleh dua orang
yaitu terdiri satu orang imam dan satu orang makmum. Imam adalah orang yang
memimpin dalam shalat berjamaah, sedangkan makmum adalah orang yang mengikuti
shalat berjamaah di belakang imam. Kebalikanya adalah shalat munfarid artinya
shalat yang dikerjakan secatra sendirian, tidak ada imam dan tidak ada makmum.
Mengerjakan
shalat dengan berjamaah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Shalat dengan
berjamaah adalah lebih baik dari pada sendiri. Kelebihan shalat berjamaah
dengan shalat sendirian adalah dua puluh tujuh derajat. Hal ini dijelaskan
dalam hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
“Sholat
jamaah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebnyak dua puluh tujuh
derajat.” (HR. Bukhari No. 609 dan Muslim No.1038 Dari Ibnu Umar)
Shalat berjamaah
juga dianjurkan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat
An-Nisa ayat 102 sebagai berikut:
وَاِذَا
كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ
وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ ۗ فَاِذَا سَجَدُوْا فَلْيَكُوْنُوْا مِنْ وَّرَاۤىِٕكُمْۖ
وَلْتَأْتِ طَاۤىِٕفَةٌ اُخْرٰى لَمْ يُصَلُّوْا فَلْيُصَلُّوْا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوْا
حِذْرَهُمْ وَاَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ
اَسْلِحَتِكُمْ وَاَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّاحِدَةً ۗوَلَا
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَانَ بِكُمْ اَذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى
اَنْ تَضَعُوْٓا اَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ
عَذَابًا مُّهِيْنًا
wa iżā kunta fīhim fa
aqamta lahumuṣ-ṣalāta faltaqum ṭā`ifatum min-hum ma'aka walya`khużū asliḥatahum, fa iżā sajadụ falyakụnụ
miw warā`ikum walta`ti ṭā`ifatun ukhrā lam yuṣallụ falyuṣallụ ma'aka walya`khużụ
ḥiżrahum wa asliḥatahum, waddallażīna kafarụ lau tagfulụna 'an asliḥatikum wa
amti'atikum fa yamīlụna 'alaikum mailataw wāḥidah, wa lā junāḥa 'alaikum ing
kāna bikum ażam mim maṭarin au kuntum marḍā an taḍa'ū asliḥatakum, wa khużụ ḥiżrakum,
innallāha a'adda lil-kāfirīna 'ażābam muhīnā
Artinya: Dan
apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu
engkau hendak melaksanakan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan
dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata mereka, kemudian
apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat),
maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
hendaklah datang golongan yang lain yang belum salat, lalu mereka salat
denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka.
Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu,
lalu mereka menyerbu kamu sekaligus. Dan tidak mengapa kamu meletakkan
senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau karena
kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh, Allah telah menyediakan azab
yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
Oleh
karena itu, marilah kita berbondong-bondong meramaikan masjid, langgar, mushola
disekitar kita untuk mengerjakan shalat berjamaah. Banyak sekali manfaat yang
akan kita peroleh apabila kita mengerjakan sholat berjamaah, diantaranya:
1. Mendapatkan
pahalayang berlipat dari Allah SWT yaitu 27 kali lipat dibandingkan dengan
sholat sendiri.
2. Mengikuti
sunnah Nabi Muhammad SAW
3. Dapat
menjalin silaturahim
4. Memupuk
rasa setia kawan
5. Melatih
untuk taat kepada pemimpin
6. Melatih
untuk mau bekerja sama dan saling menghormati
B. Membaca
Al-Qur’an
Siapakah
yang setiap hari membaca Al-Quran? Alhamdulillah, semua sudah rajin membaca
Al-Qur’an. Kalian tahu betapa pentingnya membaca Al-Quran? Rasulullah SAW
bersabda:
“Bacalah
Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hri kiamat sebagai penolong
bagi orang-orang yang gemar membacanya.’’ (HR. Muslim).
Al-Quran adalah kitab suci umat
Islam. Kitab suci yang paling lengkap dan sempurna. Al-Qur’an merupan mukjizat terbesar
dari Nabi Muhammad SAW yang sampai sekarang masih ada. Sebagai kitab suci,
Al-Qur’an hendaknya selalu kita baca dan amalkan. MembacaAl-Qur’an merupakan
ibadah, maka hendaknya kita membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari. Selain
dapat mempelajar bacaan juga akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Rasulullah
SAW bersabda :
“
Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah Al-Qur’an), maka ia akan
memperoleh kebaikan, sedangkan satu kebaikan benilai sepiluh lipat. Aku tidak
mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi Alif itu satu huruf, Laam satu
huruf, dan Miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Agar
mendapatkan pahala, perlu diprhatikan adab (sopan santun) ketika membaca
Al-Qur’an, yaitu :
1. Badan
dan pakaian harus bersih dan suci
2. Pada
tempat yang baik dan bersih
3. Membacanya
dengan bacaan yang benar
4. Mengawali
mebaca ta’awaudz
5. Membawa
Al-Quran menggunakan tangan kanan
6. Mengakhiri
dengan membaca bacaan tasdiq
C. Aktif
Kegiatan Keislaman
Islam
sangat menjunjung tinggi orang yang memiliki ilmu. Bahkan Allah akan meninggikan
derajat orang yang berilmu. Janji Allah itu dijelaskan dalam QS. Al-Mujadilah
(58) ayat 11 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا
يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
yā
ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu
lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma
darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr
Artinya
: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena
(adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Berdasarkan
ayat diatas, siswa Muhammadiyah harus memiliki semangat yang tinggi dalam
menuntut ilmu. Dengan ilmu tersebut diharapakan dapat memperoleh derajat yang
lebih tinggi. Tidak kalah pentingnya ilmu yang dimiliki senantiasa harus
memberikan manfaat bagi orang lain, persyarikatan Muhammadiyah, bangsa dan
negara. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengikuti kegiatan keislaman
baik yang diselenggarakan adi sekolah, dimasyarakat, maupun di persyarikatan.
Contoh
kegiatan keislaman yang biasanya dilaksanakan disolah Muhammadiyah antara lain:
1.Kegiatan sholat dhuha, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat jum’at secara rutin.
2. Tadarus Al-Qur’an
3. Peringatan hari Islam
4. Pesantren ramadhan
5. Kultum
6. Bakti sosial
7. Zakat
8.Qurban dan seterusnya
1.Kegiatan sholat dhuha, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat jum’at secara rutin.
2. Tadarus Al-Qur’an
3. Peringatan hari Islam
4. Pesantren ramadhan
5. Kultum
6. Bakti sosial
7. Zakat
8.Qurban dan seterusnya
Ayo,...
kegiatan manakah yang sudah pernah kalian ikuti?
D. Adil
Kata adil sering kita dengar dari mulut
orang lain atau bahkan munkin kita pernah mengucapkan sendiri seperti “Wah,
ngak adil dong namanya”. Memang benar bahwa adil termasuk salah satu sifat
terpuji yang haruds kita miliki.
Adil adalah meletakkan sesuatu pada tempat
yang sebenarnua, atau memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya.
Misalnya anak yang badanya kecil diberikan baju dengan ukuran kecil.
Keadilan dalam keluarga harus ditegakkan
untuk menghilangkan rasa iri hati yang bisa menimbulkan ketidaktentraman
didalam keluarga. Maka pemimpin keluarga, bapak atu ibu harus bener-bener
menegakkan keadilan, sehingga keluarga menjadi tentram, sebagaimana
diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah (5) :8) :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ
لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا
تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ
اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
yā
ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā
yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā
wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn
Wahai
orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu
kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil)
itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
اِنَّ
اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى
عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
innallāha
ya`muru bil-'adli wal-iḥsāni wa ītā`i żil-qurbā wa yan-hā 'anil-faḥsyā`i
wal-mungkari wal-bagyi ya'iẓukum la'allakum tażakkarụn
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.(QS. An-Nahl (16)90).
1. Berlaku adil kepada Allah Swt
1. Berlaku adil kepada Allah Swt
Maksud
dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya
Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56
yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita
adalah menyembahnya. Ini bisa kita lakukan dengan menjalankan segla
perintaha-aanya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Berlaku
adil kepada diri sendiri
Maksud
dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada
tempat yang baik dan jugatempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi
kebutuhan baik jasmani dan rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh
berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan yang halal dan baik.
Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri seperti mentato, minum
alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.
3. Berlaku adil kepada orang lain
3. Berlaku adil kepada orang lain
Berlaku
adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya.
Berprilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan
kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci
sesuai dengan Q.S.. Al-Maidah ayat 8.
وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا
ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ
wa
lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu
lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn.
Artinya
: Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.
Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak
menghukum orang lain dengan berlebihan ( tidak sesuai dengan besar kesalahannya),
tidak mengejek dan menghina karena kita pasti juga tidak mau bila diejek atau
dihina oleh orang lain.
4. Berlaku
adil kepada makhlik hidup yang lain (hewan dan tumbuhan serta lingkungan)
Maksudnya dari berlaku
adil kepada makhlik hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
adalah kita harus menyayangi dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan
yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti
burung, kelinci, kucing atau yang lainya maka kita harus berbuat adil,
diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makanan dan
minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
Perilaku adil adalah perilku yang terpuji,oleh karena itu
kita hendaknya kita dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
menjalankan segala perintah yang dilarang oleh Allah Swt, memberikan rasa
keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain
sebagainya , selalu menghargai dan menghormati orang lain, tanpa
membeda-bedakan, memberikan hak-hak orang lain, misal : menghormati orang yang
sedang berbicara dengan cara mendengarkannya, tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok,
mabuk-mabukan. narkoba dan lain sebagainya,
tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dan lain-lain, serta
selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak
lingkungan sekitar.
Sederhana
termasuk prilaku yang sangat terpuji. Sederhana artinya hidup secukupnya, tidak
berlebih-lebihan, baik dalam berbelanja, bersikap, berhias dan sebagainya.
Sifat demikian sangat dianjurkan dengan tujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi kecemburuan dalam bermasyarakat. Lawan katanya adalah boros.
Sederhana berarti tidak boros dan tidak kikir. Boros adalah menggunakan sesuatu secara berlebihan
dan kurang bermanfaat. Allah tidak menyukai sifat pemboros, sebab sifat
pemboros sebenarnya sifat syetan.
Sedangkan
kikir adalah menggunakan sesuatu dengan pelit. Pelit artinya kukuh memegang
miliknya, sehingga tidak mau mengeluarkannya untuk orang lain atau kepentingan
lainnya. Kikir juga termasuk sisfat yang tidak terpuji dan tidak disenangi oleh
Allah Swt.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
وَالَّذِيْنَ
اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
wallażīna
iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā
Artinya: Dan (termasuk
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan
(harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya
secara wajar. (QS.. Al- Furqan (25):67
Islam
tidak melarang pemeluknya untuk menikmati kenikmatandan keindahan dunia, akan tetapi
hendaknya tidak berlebihan, karena akan menimbulkan kesombongan. Oranng
berprilaku sederhana tidak suka berlebih-lebihan. Dia selalu menyisihkan
uangnya untuk ditabung. Dia tidak suka jajandan membeli barang-barang secara
berlebihan. Ketika membeli sesuatu pun hanya akan membeli sesuatu yang
bermanfaat. Orang yang sederhanagemar manabung dan bersedekah. Oleh karena itu
semua orang menyukainya. Itulah manfaat kita berprilaku sederhana. Orang orang
yang berprilaku sederhana akandisukai Allah, disukai banyak orang dan hidupnya
menjadi tentram.
Oleh
karena itu, coba biasakan berprilaku sederhana dalam keseharian kita. Biasakan
untuk menyisikan uang saku. Belilah barang-barang yang bermanfaat sesuai
kebutuhan. Tumbuhksns perilaku gemar menabung dan bersedekah.
F. Menjauhi
Riya dan sombong
Riya dan sombong adalah
sifat yang tercela. Riya adalah melakukan peribabadatan kepada Allah karena
ingindilihat dan dipuji orang lain. Riya(pamer) dalam masalah beribadah
termasukperbuatan syirik yang wajib dijauhi. Oleh karena itulah Allah melarang
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an :
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
fa wailul lil-muṣallīn
Maka celakalah
orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ
صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
allażīna hum 'an ṣalātihim
sāhụn
(yaitu)
orang-orang yang lalai terhadap salatnya
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
allażīna hum yurā`ụn
yang berbuat ria
(QS. AL-Maun (107)
:4,5,6)
Sedangakan sombong ialah membesarkan atau
membanggakan diri dan menggangap remeh orang lain. Sifat seperti ini juga
sangat dibenci oleh Allah swt, dan dialarang sebagaiman adisebutkan dalam
Al-Qur’an :
وَلَا
تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا
يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
wa
lā tuṣa''ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā yuḥibbu
kulla mukhtālin fakhụr
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan
wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan
angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan
diri. (QS. Luqman (31): 18)
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ
مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا
wa lā tamsyi fil-arḍi
maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā
Artinya: Dan janganlah engkau berjalan di bumi
ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi
dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. (QS. Al-Isra’ (17) : 37)
G. Hormat
dan Patuh Kepada Orang Tua
Siapa
yang telah mengantar kalian berangkat ke sekolah setiap hari? Adakah yang
diantar oleh ayah dan ibunya? Tentu banyak diantara kita yang saat pergi
kesolah diantar oleh ayah dan ibunya atau salah satu dari keduanya. Itulah
orang tua kita.
Ayah
dan ibu adalah orang yang paling banyak kebaikamnya kepada anak. Ibu telah
mengandung kita paling tidak selama sembilan bulan, kemudian melahirkan dengan
susah, menyusui selma kurang lebih dua tahun. Sesudah itu ayah dan ibu masih
harus mengasuh dan mendidik kita dan seterusnya. Mereka sangat menyayangi
anak-anaknya dengan ikhlas tanpa mengharap balasan.
Oleh
karena itu hendaknya kita menjadi anak yang berbakti. Berbakti artinya berbuat
dan bergaul secara baik. Kita wajib berbuat baik kepada ayah dan ibu kita
sebagaimana difirmankan oleh Allah swt :
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا
بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ
وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ
السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ
مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
wa'budullāha
wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā
wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi
wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan
fakhụrā
Artinya:
Dan
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
sombong dan membanggakan diri. (QS. An-Nisa (4) :36
Di antara cara berbuat baik terhadap ayah
dan ibu adalah dengan menyayangi dan mematuhi perintahnya. Ketika hendak pergi
kita harus berpamitan dengan salam dan cium tangan. Setiap memberi pemberian,
dengan gembira kita ucapkan terima kasih. Kita tidak boleh berkata kasar,
membentak, apalagi sampai menyakiti hati ayah dan ibu. Kita hendaknya juga
selalu membantu pekerjaan rumah, sebisa kita. Misalnya menyapu lantai, mencuci
piring, menyiram tanaman, merapikan temapat tidur sendiri, merapikan tempat
mainan yang selesai dipakai, menjaga adik dan seterusnya.
Oh iya, belajar yang rajin juga termasuk
berbuat baik terhadap ayah dan ibu lho. Jangan lupa untuk berkata jujur dan
sopan. Doakan juga ayah dan ibu kita setiap selesai shalat, dengan doa untuk
kepada orang tua yang berbunyi :
ALLAAHUMMAGHFIRLII
WALI WAALIDAYYA WARHAM HUMMA KAMAA RABBAYAANII SHAGHIIRAA.
Artinya:
Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku),
sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil ".
Berbuat
baik terhadap ibu bapak termasuk salah satu perbuatab yang paling dicintai
Allah swt sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw ketika ditanya tentang perbuatan
apa yang paling dicintai Allah, beliau pun mengatakan yang artinya : “Shalat
tepat pada waktunya, kemudian apalagi? Rasul berkata : berbuat baik kepada ibu
dan bapak, kemudian apalagi? Rasul berkata : jihad membela agama Allah”.
(Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, IV:31, dan Abdullah).
Kita tentu juga akan merasa sangat sedih ketika ayah
dan ibu kita tiba-tiba jatuh sakit. Maka dari itu, karena biasanya kita dibantu
ayh dan ibu, maka ketika mereka sakit kita harus bergantian merawat mereka.
Kita doakan mereka agar segera sembuh. Kita bantu menggantikan menyelesaikan
pekerjaan orang tua kita sesuai kemampuan kita.
Sebagai
orang tua kedua kita adalah bapak dan ibu guru disekolah. Sudah sepantasnyalah
seorang siswa juga mengormati dan patuh kepada ibu bapak guru disekolah. Di
sekolah, guru bertugas selayaknya orang tua kita. Guru yang memberi ilmu
pengetahuan dan juga keteladanan. Menhormati guru dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Misalnya berkata sopan, taat dan patuh terhadap nasihatnya,
memperhatikan saat perjalanan, mengucap salam ketika bertemu dan berpisah,
meminta izin bila akan keluar kelas, mengerjakan tugas yang diberikan dan lain
sebagainya.
Mulai
sekarang, mari kita berusaha untuk selalu berbuat baik terhadap ayah dan
ibukita juga guru-guru kita di sekolah. Jangan pernah menyakiti hati dan
perasaannya. Jaga dan sayang mereka seperti halnya mereka menjaga dan menyayagi
kita sewaktu masih kecil. Itulah ciri-ciri anak yang shaleh dan shalehah. Anak
yang selalu berbakti terhadap ayah dan ibunya. Maukah kalian menjadi anak yang
shaleh dan shalehah? Tentu saja mau buakn. Coba kalian peraktekkan di rumah ya!
H. Mencintai
yang lebih muda
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari bergaul dengan manusia
lainnya dalam kehidupan sehari-hari baik dengan orang yang lebih muda, sebya
bahkan dengan yang lebih tua.
Pergaulan dalam keluarga harus selalu dijaga sebaik-baiknya, dengan cara saling menghormati, saling menghargai dan saling menyayangi. Yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua juga harus menghargai dan menyayangi yang lebih muda. Tidak boleh saling mengejek atau menghina.
Pergaulan dalam keluarga harus selalu dijaga sebaik-baiknya, dengan cara saling menghormati, saling menghargai dan saling menyayangi. Yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua juga harus menghargai dan menyayangi yang lebih muda. Tidak boleh saling mengejek atau menghina.
Orang yang lebih muda
adalah lebih muda usianya dari kita. Contohnya adalah adik sekandung dan adik
sekelas. Berbuat baik terhadap yang lebih muda termasuk akhlak mulia dan sangat
dianjurkan oleh Rasulullah saw.
Bagaimana cara bergaul dengan yang lebih muda? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan ketika bergaul dengan yang lebih muda usianya dari pada kita, yaitu :
Bagaimana cara bergaul dengan yang lebih muda? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan ketika bergaul dengan yang lebih muda usianya dari pada kita, yaitu :
1. Sayangi
dan jaga mereka dengan ikhlas
2. Suka
memberi contoh atau teladan yang baik
3. Memberikan
nasihat yang berguana
4. Bersikap
lemah lembut dan rendah hati / tidak sombong
5. Mengingatkan
bila mereka melakukan kesalahan
6. Memaafkan
segala kesalahan mereka dengan ikhlas dan
7. Berbuat
adil, tidak curang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar